Harianmomentum.com--Pembangunan bidang sosial sebagai bagian dari program pembangunan nasional, bertujuan meningkatkan harkat dan martabat masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.
Demikian disampaikan Bupati Lampung Timur (Lamtim) Zaiful Bokhari saat menyalurkan Bantuan Sosial (basos) Surplus dari Unit Pengelola Kegiatan PNPM Mandiri Kecamatan Margatiga, Selasa (30-7-2019). Pada acara yang berlangsung di Bali Desa Tanjungharapan itu, bupati secara simbolis juga menyerahkan dana santunan untuk 30 anak yatim dan piatu.
"UPK sebagai organisasi sosial harus senantiasamampu mengikuti perkembangan masyarakat. Saya sangat berterima kasih atas upaya UPK Margatiga dalam membantu anak yatim. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan digunakan sebagai mana mestinya," kata bupati.
Bupati juga menyampaikan fokus pelaksanaan program pembangunan di Kabupaten Lamtim adalah pembenahan infrastruktur jalan."Kita akan benahi jalan-jalan yang rusak Lampung Timur ini," ujarnya.
Ketua UPK Kecamatan Margatiga Subakri mengatakan program bansos tersebut sudah dilaksanakan sejak tahun 2003.
Pada tahun 2003 UPK Kecamatan Margatiga mengelola dana sosial Rp560 juta. Dana tersebut didapat dari program PNMP Mandiri sebesar 20 persen , yang kemudian disalurkan kepada masyarakat tidak mampu di seluruh desa di Kecamatan Margatiga,"
"Sampai saat ini, per 30 Juli 2019 UPK Sosial PNPM Mandiri Kecamatan Margatiga sudah mengelola 317 kelompok yang tersebar ke berbagai desa. Dari jumlah tersebut sudah tentu ada yang produktif, setengah produktif dan tidak sedikit yang macet” ungkapnya.
Awalnya, lanjut dia, pembagian dana surplus UPK Sosial PNPM Mandiri Kecamatan Margatiga yang dilakukan setiap dua tahun sekali, dalam bentuk sembako.
Namun, setelah dikaji, pembagian sembako tidak efektif. Karena itu, sejak tahun 2016, bansos tersebut diberikan dalam bentuk hewan ternak kambing.
"Pada tahun 2016, kita bagikan 40 ekor kambing kepada masyarakat kurang mampu, untuk dikembangbiakan. Dua tahun kemudian (2018), dari 40 ekor kambing itu, tujuh ekor diantaranya mati.Sisanya berhasil melahirkan 37 ekor anak kambing. Saat ini, kambing tersebut sudah berjumlah 70 ekor dan kembali kita salurkan lagi ke masyarakat," tuturnya.
Menurut dia, sistem penyaluran bantuan bergulir itu dalam bentuk bagi hasil. "Setelah kambing yang dipelihara masyarakat penerima manfaat itu melahirkan. Induk kambing akan menjadi milik penerima manfaat. Sedangkan anaknya, disalurkan kepada masyarakat tidak mampu yang belum mendapatkan bantuan tersebut," jelasnya. (rif)
Editor: Harian Momentum