MOMENTUM, Bandarlampung--Atlet Lampung dari Cabang Olahraga Atletik Eko Wicaksono siap mempertahankan medali emas pada Porwil di Bengkulu mendatang.
Bahkan dalam catatan prestasi nasional, Eko juga menjadi salah satu nama di deretan papan atas nomor Lompat Galah Putra.
Siapa sebenarnya Eko Wicaksono ini?
Eko merupakan putra pertama dari pasangan Hadi Wacono dan Sarmiati yang saat ini meteap di Sukoharjo, Pringsewu.
Hadi Wacono pada era 90-an adalah atlet Lompat Galah putra yang sangat disegani di Indonesia, bahkan dia adalah pemegang medali emas di PON Jakarta 1996 dan peraih medali emas SEA Games tahun 1997. Lalu, Hadi Wacono selama ini juga ditunjuk sebagai pelatih nasional cabang atletik nomor Lompat Galah Putra.
Sementara Sarmiati, di masa mudanya menggemparkan Indonesia saat PON 1996 di Jakarta. Saat itu ada gadis mungil dari Lampung yang menyabet medali emas nomor lari jarak jauh 10.000 meter jalan raya. Fenomenalnya, Sarmiati tidak memakai alas kaki atau sepatu.
Sarmiati juga banyak menyabet medali emas dan perak dalam kejuaraan di Asia dan Amerika, pada saat itu juga memberikan keistimewaan karena cara khas-nya itu.
Kini, didalam keluarga itu ada dua putra putrinya yang punya prestasi tinggi. Eko Wicaksono dan Bella. Eko turun di Lompat Galah Putra, dan Bella adiknya, turun pada nomor Sapta Lomba. Keduanya status sekarang ini sudah lolos PON 2020.
Dia menceritakan awal mula terjun ke cabor atletik, karena diperkenalkan orang tuanya pada 2009.
Padahal, sebelum menjadi atlet cabor atletik, pria 25 tahun itu sangat meminati sepak bola.
"Sebenarnya dulu saya ikut sepak bola. Tapi saya dikenalkan dengan lompat galah, kata ayah saya tidak banyak atlet yang meminatinya," jelasnya disela-sela outbond di Pantai Klara, Sabtu (5-10-2019).
Menurut dia, saat itu langsung tertarik dengan cabor atletik karena melihat seniornya berhasil mendapatkan medali emas dalam ajang-ajang nasional.
"Saya lihat yang sudah senior itu banyak yang berhasil menang dan mendapatkan medali," tuturnya.
Karena itu, sejak 2009 hingga saat ini Eko berhasil mengumpulkan lebih kurang 7 medali emas, satu perak dan satu perunggu.
Eko mengatakan pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) di Bangka Belitung, dia berhasil mendapatkan medali emas.
"Insya Allah Porwil nanti targetnya bisa mempertahankan emas untuk Lampung," kata Eko.
Meski demikian, dia mengaku yang menjadi kendalanya adalah alatnya (galah), yang setiap kali menambah berat badan selalu ganti.
"Kendalanya sih cuma alatnya itu saja. Untung saja boleh pinjam milik atlet dari DKI Jakarta. Galahnya itu kalau beli hampir Rp15 jutaan," keluhnya.
Dia pun berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung di bawah kepimpinan Arinal Djunaidi dan KONI bisa menyiapkan alat-alat untuk lompat galah.
"Ya harapannya sih bisa disiapkan alat-alat oleh pemerintah. Jadi kita lebih semangat," harapnya. (adw)
Editor: Harian Momentum