MOMENTUM, Bandarlampung--PT Hutama Karya (HK) menyiapkan opsi penutupan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) terkait dengan intruksi Presiden Joko Widodo yang melarang mudik.

Meski demikian, menurut Kepala Cabang PT HK Ruas Bakauheni - Terbanggibesar Hanung Hanindito, wacana penutupan tersebut masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah.

"Kami tetap menunggu keputusan pemerintah. Ini memang terkait mudik, kalau memang harus ditutup kami siap," terang Hanung, kemarin.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Lampung Bambang Sumbogo menyebut wacana penutupan itu mungkin terkait dengan penurunan jumlah pengguna jalan.

"Itu kan baru wacana. Kenapa wacana itu bergulir? Karena sekarang kan pengguna jalan turun. Untuk apa dibuka kalau merugi. Opsinya begitu," kata Bambang kepada harianmomentum.com, Rabu (22-4-2020).

Menurut dia, penutupan jalan tol tersebut memang sangat bagus untuk mengurangi jumlah pemudik dari luar daerah.

Walau begitu, Bambang meminta agar wacana penutupan JTTS dipertimbangkan kembali. Terlebih, banyak kendaraan bermuatan logistik yang melalui jalan tersebut.

"Kan logistik tetap harus berjalan. Malah truknya naik, karena mengangkut logistik ke Pulau Jawa. Makanya itu harus dipertimbangkan lagi," jelasnya.

Dia mengatakan jika jalan tol ditutup, jarak yang harusnya ditempuh dengan waktu tiga sampai lima jam justru akan lebih lama.

Bambang menilai dengan ditutupnya jalan tol juga akan berdampak pada kondisi logistik. "Artinya harus memperhatikan kelancaran logistiknya juga kalau harus ditutup. Yang tadinya lewat tol cepat, bisa lama. Apa tidak menghambat?" sebutnya.

Karena itu, sebelum mengambil opsi penutupan jalan bebas hambatan tersebut, perlu dilakukan pengkajian yang mendalam.

"Kalau sampai logistiknya terlambat, orang-orang kelaparan kan bisa bahaya. Pemerintah juga akan kewalahan," tuturnya. (**)

Laporan/Editor: Agung DW