Akademisi Sebut Etika Komunikasi Herman HN Rendah

img
Akademisi Universitas Lampung (Unila) Dr.Andy Corry Wardhani.

MOMENTUM, Bandarlampung-- Akademisi Universitas Lampung (Unila) Dr.Andy Corry Wardhani menilai kualitas etika komunikasi politik Wali Kota Herman HN rendah.

Penilaian itu menanggapi pernyataan Herman HN yang mengeluarkan perkataan bernada ancaman kepada wartawan Lampung TV Dedi Kapriyanto yang sedang menjalankan tugas jurnalistik. 

Baca Juga: AJI Kecam Pernyataan Walikota, Juga Minta Jurnalis Jaga Integritas

"Kualitas etika komunikasi politik itu ada yang rendah, sedang, dan tinggi. Kalau melihat Pak Herman HN mengeluarkan kalimat ancaman 'saya pecahkan palak kamu' kepada jurnalis. Itu artinya etika komunikasi politik Pak Herman HN rendah," ucapnya kepada harianmomentum.com.

Baca Juga: Tak Hanya PWI dan AJI, LBH Juga Kecam Arogansi Herman HN

Kepala Program Studi (Kaprodi) Magister Ilmu Komunikasi ini juga berharap Wali Kota Herman HN untuk intropeksi dan evaluasi diri.

Menurut dia, etika komunikasi politik itu penting bagi pejabat pemerintahan karena memiliki peran sebagai komunikator publik.

Baca Juga: Kecam Arogansi Walikota Herman HN, PWI Lampung Siap Dampingi Wartawan Teraniaya

"Saat komunikasi tetap harus santun, bisa menenangkan rakyat yang resah, pengayom, dan paling penting mengontrol emosi, yang mungkin Pak Herman HN belum mampu, maka perlu terus banyak berlatih," katanya.

Baca Juga: Dikonfirmasi Soal Kepala Bappeda, Walikota Mengamuk dan Ancam Pecahin Kepala Wartawan

Andy Corry menambahkan seharusnya Walikota Herman HN sudah paham konsekuensi sebagai pejabat, yaitu dicecar pertanyaan oleh wartawan. Menurut dia, jurnalis adalah bagian dari masyarakat yang perlu dilayani  karena pejabat publik adalah pelayan masyarakat.

"Harus tahan mental dan emosi, karena para wartawan sedang menjalankan tugas-tugas jurnalistik. Sebagaimana fungsi jurnalis adalah untuk mengkonfirmasi terhadap Pak Herman, dan kerja-kerja jurnalistik untuk kontrol sosial dan sudah diatur dalam UU Pers," tutup penulis buku Teori Komunikasi Massa. (**)

Laporan: Alfanny
Editor: Andi Panjaitan






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos