MOMENTUM, Bandarlampung--Kader Partai Demokrat (PD) di
Provinsi Lampung bersuka-cita. Permohonan pengesahan Kongres Luar Biasa (KLB)
Partai Demokrat di Deliserdang ditolak oleh Kementerian Hukum dan HAM
(Kemenkumham).
Di balik dinamika yang telah berlangsung sejak awal Maret
2021 tersebut, ternyata ada hikmah yang dirasakan oleh para pengurus Partai
Demokrat di Lampung.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat
Lampung, Nerozely Agung mengatakan, cobaan tersebut menjadi pembelajaran
berharga bagi semua kader PD.
“Inikan cobaan bagi kita semua (kader PD). Khususnya cobaan
untuk ketum, untuk mengkonsolidasi partai, bagaimana caranya menyatukan kader,”
kata Nero saat diwawancarai di Kantor DPD PD Lampung, Rabu sore (31-3).
Menurut Nero, AHY mampu melewati cobaan tersebut dengan
baik. “Kemampuan dia untuk konsolidasi partai ke semua kadernya hingga tingkat
bawah, kemampuan dia merangkul para tokoh dan masyarakat terbukti baik dalam hal
ini,” ucapnya, mewakili Ketua DPD PD Lampung, M Ridho Ficardo yang sedang
berada di Jakarta.
Momentum ini, sambung dia, berhasil meningkatkan popularitas
dan elektabilitas PD di tengah masyarakat. Termasuk di Provinsi Lampung.
“Ini jadi momentum, banyak hikmah yang didapat. Rakyat
Indonesia bisa melihat kepiawaian AHY dalam mengatasi masalah ini. Mudah-mudahan
di 2024 rakyat memberi mandatnya (jadi presiden) ke AHY,” harapnya.
Sebelumnya, Nero berucap syukur pada tuhan, dan menghaturkan
terimakasih pada pemerintah, terkhusus Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham)
yang telah memberi keputusan dengan tepat. Menolak pengesahan KLB di
Deliserdang yang berlangsung pada awal Maret.
“Keputusan Menteri Hukum dan HAM yang dibacakan hari ini berlandaskan mata hati dengan sumber hukum yang benar,” kata Nero.
Baca juga: Kader Demokrat Lampung Bernafas Lega, Kemenkumham Tolak KLB di Deliserdang
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Lampung, Hanifal menambahkan,
hikmah lainnya dari insiden kudeta partai tersebut dianataranya terpupuknya
persatuan dan kesatuan para kader, khususnya di Provinsi Lampung.
“Hikmah positifnya, seluruh jajaran pengurus, dari tingkat
ranting hingga pusat solid, mendukung Mas AHY. Kita tetap bersatu, berjuang
bersama di satu kepengurusan, Mas AHY,” kata Hanifal.
Meski demikian, dia tak menapik adanya sisi negatif yang
dirasakan para kader partai berlambang mersi, selama berlangsungnya kekisruhan
dari pihak eksternal. “Dengan kejadian ini konsentrasi kami pecah,” ujarnya.
Kini, sambung Hanifal, Ketum AHY telah menegaskan bahwa tidak
ada dua lisme dalam kepengurusan PD. Dia pun menyerukan seluruh kadernya untuk
kembali bekerja untuk rakyat.
“Sebagai kader kami diperintahkan untuk kembali bekerja
terhadap rakyat, dengan program pro rakyat yang telah dilakukan sebelumnya,”
tuturnya.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum