MOMENTUM, Bandarlampung--Polda Lampung melakukan autopsi terhadap jenazah RF (17), narapidana Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LKPA) Lapas II Bandarlampung yang meninggal dunia diduga lantaran dikeroyok rekan satu sel.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, polisi membongkar makam RF dan melakukan autopsi guna melengkapi serangkaian proses penyidikan.
"Ini dilakukan untuk memastikan kematian RF. Penyebab kematiannya seperti apa. Kami sudah mengikuti serangkaian proses penyidikan dan pemeriksaan. Nantinya tentang penyebab kematian ini kita tunggu dulu oleh tim penyidik dan forensik," ujar Pandra di TPU Darussalam, Rabu (20-7-2022).
Pandra menuturkan, pihak keluarga telah setuju untuk dilakukan kembali ekshumasi (pembongkaran makam untuk kepentingan peradilan) terhadap korban.
"Dalam proses autopsi ini terdapat Tim forensik 10 orang yang dipimpin dr Jims Ferdian Tambunan. Untuk waktu kita tunggu saja dari tim," kata dia.
Ditanya terkait motif penganiayaan, Pandra mengatakan, hal tersebut sedang proses pendalaman.
"(Motif) ini sedang kita dalami. Akan tetapi kita audah mengantongi bukti dan sebagainya. Nanti akan kita sampaikan," kata dia.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Lampung Kombes Pol Reynold EP Hutagalung menambahkan, pihaknya meminta waktu kepada keluarga RF untuk proses penyelidikan.
Dalam prosesnya, kata Reynold, kasus yang menimpa RF ini menjadi atensi Polda Lampung.
"Kasus ini menjadi atensi kami, beri kami waktu untuk bekerja. Saya sebagai Direktur akan memastikan proses penyelidikan bekerja secara maksimal," ucapnya kepada pihak keluarga di TPU Darussalam.
Reynold memastikan, nantinya segala hasil dari proses penyelidikan akan disampaikan kepada pihak keluarga.
"Mulai dari tahap penyidikan mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat mengetahui proses selanjutnya, serta mengatakan adanya beberapa orang yang dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya," ungkapnya.
Sementara ibu korban, Rosilawati mengungkapkan, dia hanya meminta keadilan untuk sang anak.
"Jadi saya meminta keadilan, untuk autopsi kami sudah ikhlas, harapan kami agar para pelaku segera terungkap biar bisa dapet balasan yang setimpal," katanya. (*)
Editor: Muhammad Furqon