Polemik Lahan, Rehab Balai Kampung Mesirilir Tertunda

img
Proses rehab Balai Kampung Mesirilir ini terpaksa dihentikan sementara akibat polemik masalah lahan.

Harianmomentum--Renovasi Balai Kampung Mesirilir, Kecamatan Bahuga, Kabupaten Waykanan, tertunda. Penyebabnya, salah satu warga setempat Agus Putra Budi mengklaim lahan lokasi pembangunan balai kampung itu, milik keluarganya.

   

Kepala Kampung (Kakam) Mesirilir Indarsyah membernarkan hal tersebut. Menurut dia, saat ini kelanjutan proses rehab balai kampung tersebut terkatung-katung.

 

”Belum bisa kita lanjutkan. Malahan sekarang bangunan balai kampung itu tidak beratap. Tadinya atap sudah kita bongkar dan akan diganti yang baru. Tapi ada klaim dari saudara Agus Putra bahwa tanah itu milik keluarganya,“ kata Indarsyah, Kamis (7/9).

 

Menurut dia, masalah tersebut sudah dilaporkan ke Polres Wyakanan dan kecamatan setempat. “Polres kasih saran untuk minta rekomendasi dari kecamatan dan kabupaten,” terangnya.

 

Dia melanjutkan, pihak Kecamatan Bahuga sudah memberikan surat rekomendasi penghentian sementara pembangunan Balai Kampung Mesirilir.

 

“Suratnya Nomor: 100/9/BHG-WK/VII/2017 Tentang Pemberhentian Sementara Pembangunan Balai kampung MesiriIlir yang ditandatangani Camat Bahuga Bismi Janadi, tertanggal 14 Agustus 2017,” ungkapnya.

 

Indra menuturkan, Balai Kampung Mesirilir berdiri sejak tahun 1994 saat kepala kampung dijabat almarhum Sudirman Ibrahim. Kemudian tahun 2000 dilakukan  rehab di masa kepemimpinan kepala kampungnya M. Sidik. 

 

“Tahun 2008, dilakukan pemasangan sumur bor di  balai kampung  tersebut untuk memenhi kebutuhan air bersih warga di sekitar balai kampung,” tuturnya. (vit)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos