Bareskrim Polri Sita 1,5 Ton Merkuri

img
Foto: Net

Harianmomentum--Badan Reskrim Polri menyita ribuan kilogram bahan baku pembuatan merkuri. Pengungkapan itu atas dasar amanat Presiden Joko Widodo yang melarang penggunaan merkuri dalam kegiatan pertambangan.


"Sesuai dengan arahan bapak presiden sekitar bulan Maret lalu untuk dihapuskan penggunaan merkuri di tambang. Berdasarkan instruksi tersebut maka Bareskrim beserta jajaran di polda-polda untuk mengambil langkah-langkah dan penindakan," kata Kanit Direktorat Tipikor Subdit V Bareksrim AKBP Andre Librian di kantornya, Gambir, Jakarta, Senin (18/9).


Menurut Andre, pihaknya menyita sekitar 5,1 ton Batu Sinabar sebagai bahan baku pembuatan merkuri. Sementara merkuri cair sendiri sebanyak 1,5 ton. Semua barang itu didapat dari beberapa daerah. 

"Diawali dari Sukabumi yaitu ditemukannya batu Sinabar. Batu itu diperoleh dari Maluku kemudian dibawa ke Sukabumi, lalu di Sukabumi akan melalui pengolahan, lalu menjadi pembakaran, kemudian menjadi merkuri cair atau air raksa," jelasnya.

Dari penanganan kasus, penyidik mengamankan satu tersangka yang diduga melanggar pasal 161 UU 4/2009 tentang Minerba dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.

"Dengan proses penemuan ini akan kita kembangkan mulai dari titik penemuan kita ke belakang, di mana memperoleh Batu Sinabar ini. Kemudian juga akan kita kembangkan ke mana barang ini akan dijual. Sesuai dengan info yang kita dapat akan diekspor, itu akan kita dalami lebih lanjut," jelas Andre.

Lanjutnya, Batu Sinabar sebagai bahan baku merkuri diperoleh tersangka dengan membeli seharga Rp 150 ribu per kilogram. Jika sudah diproses dan menjadi merkuri harganya pun meningkat menjadi Rp 420 ribu per kilogram.

"Kalau merkurinya itu sendiri Rp 420 ribu per kilogram, Batu Sinabar Rp 150 ribu per kilogram," demikian Andre. 

Adapun, merkuri sendiri digunakan dalam proses pemurnian emas. Penggunaan merkuri dilarang karena sangat merusak lingkungan.(rmol)

 

 






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos