Harianmomentum.com--Diabetes
melitus atau insulin resistensi menjadi penyakit tidak menular nomor satu di
Provinsi Lampung.
Hal tersebut
diperoleh berdasarkan evaluasi yang dilakukan Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi
Lampung.
“Data laporan
penyakit tidak menular (PTM) di Lampung selama dua tahun terakhir menunjukkan
bahwa penyakit diabetes melitus menduduki ranking pertama dan diikuti penyakit
jantung,” terang Kadiskes Lampung Reihana usai menggelar seminar Hari Kesehatan
Nasional Ke 53 di Balai Keratun, Rabu (22/11).
Pemerintah Provinsi
Lampung, kata Reihana, sudah mencanangkan kegiatan yang dapat mencegah penyakit
diabetes dan jantung yaitu melalui Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) seperti
gerakan makan buah dan sayur, melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit sehari
dan cek kesehatan 3 atau 6 bulan sekali.
Dilanjutkannya,
faktor resiko kejadian PTM sangat erat dengan perilaku yang tidak sehat seperti
kurang aktifitas fisik, diet yang tidak sehat dan seimbang, merokok, konsumsi
alkohol serta obesitas.
Seminar HKN bertema
'Pentingnya Deteksi Dini & Pencegahan Faktor Resiko Diabetes Melitus
Dan Penyakit Jantung Untuk Mewujudkan Keluarga Sehat Menuju
Indonesia Sehat' ini menghadirkan pembicara dr. Roy Panusunan Sibarani
SpPD-KEMD selaku spesialis Endokrin Metabolisme dan Diabetes dan dr. Kuswandi,
SpJP.
Dokter Roy Panusunan
yang bekerja di Sahid Sahirman menuturkan, cara pencegahan diabetes ialah
dengan mengenal dan menemukan faktor resiko.
Adapun faktor resiko
yang dimaksud adalah genetik atau keturunan, gemuk (obesitas), kolesterol,
tekanan darah tinggi, dan umur diatas 45 tahun.
Selain itu, masa
kehamilan juga beresiko insulin resistensi jika gula darah ibu hamil tersebut
naik. Kemudian jika bayi lahir diatas 4 kilogram juga kedepan sang ibu beresiko
mengalami diabetes.
"Karena
dua faktor ini maka tanggal 14 November lalu ditetapkan sebagai hari diabetes
sedunia yang mengangkat topik 'wanita dan diabetes'. Karena perempuan adalah
sumber kehidupan," jelas dr. Roy.
Lebih
lanjut dia menjelaskan, tema tersebut diambil karena wanita yang mengatur
makanan di dalam keluarga. Keluarga harus menopang hidup sehat untuk mencegah
diabetes.
Keluhan klasik yang
kerap dialami oleh penderita diabetes antara lain sering dan banyak buang air
kecil, mudah haus, penurunan berat badan tanpa tahu sebabnya, penglihatan
sering kabur, mudah lelah, kerap kesemutan, serta luka sulit sembuh.
Pada kesempatan
tersebut, dr Roy mengajak para peserta seminar HKN untuk melakukan senam
bersama sebagai salah satu upaya mencegah diabetes. (ira)
Editor: Harian Momentum