MOMENTUM-- Lima ratus Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China akan masuk ke Indonesia. Tepatnya ke Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Begitu informasi yang kuperoleh dari beberapa media online nasional, semalam.
Seakan tak percaya, kucoba jelajahi laman pencarian google. Ternyata informasi itu benar (bukan hoax). Banyak media ternama (bukan abal- abal) sudah memberitakannya.
Seketika adrenalin menjadi tinggi. Emosi kian memuncak. Sumpah serapah langsung kukeluarkan. Ini pemerintah sudah gila atau tidak waras?
Kok bisa- bisanya memperbolehkan TKA asal China masuk, sementara rakyat sendiri dilarang berkeliaran. Mengizinkan warga asing masuk, sedangkan warganya “dikarantina”.
Terlebih, China merupakan sumber corona virus disease 2019 (Covid-19). Asal muasal virus mematikan yang sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Aneh! Di tengah pandemi corona yang merangsek negeri kok masih ada saja oknum yang bertingkah edan.
Untungnya, Gubernur Sultra Ali Mazi menolak kedatangan TKA itu. Bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) setempat dia dengan tegas menolak.
Bahkan, rencananya mereka akan menyurati presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, kedatangan TKA China itu rupanya sudah mengantongi izin resmi dari pemerintah pusat.
Pusat memperbolehkan mereka masuk Indonesia dengan alasan sudah melalui mekanisme protokol covid-19. Menyertakan surat keterangan bebas corona.
Ratusan warga negara asing itu akan bekerja di perusahaan pemurnian nikel (smelter) PT VDNI (Virtue Dragon Nickel Industry) di Morosi, Kabupaten Konawe.
Langkah Forkopimda Sultra sudah tepat. Mereka tidak ingin melukai hati rakyat yang sedang berkambung di tengah pandemi corona.
Aku yakin, jika saja TKA China itu masuk dalam kondisi saat ini, bukan tidak mungkin penduduk di Sultra akan bertindak anarkis.
Wahai penguasa. Kenapa kebijakanmu selalu menciderai nurani rakyat? Berhentilah bertindak konyol. Tidakkah kau ingat jika virus ini berasal dari China? Itu saja, tabikpun. (**)
Editor: Harian Momentum