MOMENTUM, Bandarlampung--Selama masa pandemi Covid 19, Bursa Efek Indonesia (BEI) Lampung justru membukukan jumlah investor yang naik signifikan. Peningkatkan jumlah investor di tahun 202 jauh melampuai target hingga mencapai 44.156 Investor. Total ini capaian yang luar biasa dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pada tahun 2020 terdata pertumbuhan jumlah investor pasar modal Lampung mencapai 22.426 investor. Artinya, bertambah 10.005 investor dalam setahun, lantaran pada 2019 hanya tercatat 12.421 investor,” terang Kepala BEI Perwakilan Lampung, Hendi Prayogi, diacara workshop Wartawan yang digelar secara vitual, Rabu (13-10-2021).
Selanjutnya, di tahun 2021, kembali terjadi lonjakan. Data per Agustus 2021, tercatat pertumbuhan jumlah investor pasar modal Lampung mencapai 44.156 investor. Bertambah 21.730 investor dari tahun sebelumnya.
“Peningkatan jumlah investornya sudah lebih dari 100 persen, pada tahun 2021. Padahal target kami tahun ini 15 ribu investor, tapi penambahan nya sudah melebihi target kami. Semoga nanti pada akhir tahun bisa lebih maksimal lagi, karena data ini baru per Agustus,” kata Hendi.
Menurutnya, peningkatan jumlah investor ini sejalan dengan kegiatan edukasi pasar modal baik secara online ataupun offline, terbukanya paradigma masyarakat tentang investasi saham semakin menarik minat untuk berinvestasi di pasar modal.
Hendi melanjutkan, untuk kegiatan edukasi pasar modal per Agustus 2021 sudah dilakukan sebanyak 413 kegiatan. Hal ini menunjukan adanya peningkatan kegiatan edukasi setiap tahunnya.
Kegiatan edukasi yang dilakukan antara lain, Sekolah Pasar Modal (SPM), forum investasi, edukasi publik, galeri investasi dibeberapa Universitas dan adanya desa nabung saham yang merupakan bagian dari desa inklusi keuangan di Lampung Selatan dan Pesawaran yang digalakan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung.
Selanjutnya dalam menjaga eksistensi BEI Lampung juga berkontribusi ikut menyukseskan program Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021. Diantaranya melalui kegiatan SPM untuk perangkat desa dan guru, kompetisi stocklab untuk pelajar SMA dan CSR untuk keluarga tenaga kesehatan yang gugur berjuang melawan pandemi Covid-19.
“Bahkan selama dua tahun belakangan ini, kami merambah ke desa-desa, melalui program Desa Nabung Saham. Saat ini di Lampung sudah ada empat desa nabung saham. Ada galeri investasinya di sana. Desa Nabung Saham pertama di Lampung yaitu di Sidorejo, Lampung Selatan, itu merupakan Desa Nabung Saham ke-2 yang diresmikan di Indonesia,” terangnya.(**)
Laporan/Editor: Nurjanah
Editor: Harian Momentum