Harianmomentum--Massa yang tergabung dalam Pusat Persatuan Rakyat Lampung
(PPRL) menuntut untuk menolak penutupan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Palapa
Bandarlampung.
Hal tersebut
diutarakan Ketua Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU) Lampung Yohanes
Joko Purwanto saat melakukan dengar pendapat di Komisi V Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, Selasa (2/4).
Ia menuntut agar
wacana Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung tentang penutupan SDN 2 Palapa
dapat dibatalkan karena meresahkan para guru, murid dan wali murid.
"Walaupun hanya
wacana, namun hal tersebut mengganggu sistem pembelajaran di sekolah
tersebut," ujarnya. Dia berharap kepada pemerintah khususnya DPRD agar
mengapresiasi tuntutan dari PPRL.
"DPRD adalah
perwakilan rakyat, kami berharap agar apa yang menjadi aspirasi kami dapat
terpenuhi," harapnya.
Selain itu, Joko juga
menyampaikan, masalah nasional yang terkait sistem pengupahan dan penghapusan
outsourching terdapat dua permasalahan khusus yang terjadi di Lampung.
Permasalahan tersebut
tentang kesejahteraan pegawai TKS RSUD AM Bandarlampung yang menerima upah
kurang layak. "Para TKS itu hanya menerima upah Rp250 ribu per bulannya,"
terang Yohanes.
Menurut dia, upah
tersebut masih kurang dari biaya kehidupan sehari-hari, yang mana setiap
harinya harga bahan pokok terus naik.
"Bahkan ada yang
sudah bekerja selama 10 tahun, namun upah yang diterimanya tak lebih dari Rp250
ribu," Ucapnya.
Sebelumnya, massa PPRL
melakukan aksi longmarch dari Masjid Al-Furqon Bandarlampung menuju Gedung DPRD
setempat.
Aksi tersebut untuk
memperingati Hari Buruh Sedunia (Mayday) yang jatuh pada hari senin 1 Mei 2017
kemarin serta Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang bertepatan pada hari
selasa tanggal 2 mei 2017.
Selain FSBKU Lampung,
aksi ini diikuti oleh Komite Perjuangan Rakyat (KPR), Federasi Perjuangan Buruh
Indonesia (FPBI), Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI),
Serikat Perjuangan Republik Indonesia (SPRI), Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa
Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND).
Kemudian, Kesatuan
Perjuangan Organisasi Pemuda (KPOP), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), From
Mahasiswa Nasional (FMN), Solidaritas Perempuan (SP) Sebay, dan Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung serta beberapa wali murid SDN 2 Palapa.(Adw)
Editor: Harian Momentum