Corona Melanda, Pengamat Politik: Petahana Bisa Diuntungkan

img
Dedy Hermawan, akademisi politik asal Unila.Foto: ist

MOMENTUM, Bandarlampung--Petahana kepala daerah yang serius dalam menanggulangi Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) akan mendapat keuntungan lebih, ketimbang bakal calon kepala daerah (bacalonkada) yang notabennya penantang.

Begitulah ungkapan yang disampaikan Dedy Hermawan, pengamat politik yang juga akademisi Universitas Lampung (Unila) kepada harianmomentum.com, Senin (6-4-2020).

Dari delapan kabupaten/kota di Lampung yang akan melangsungkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, ada enam petahana bupati yang akan kembali berlaga di pemilihan umum mendatang.

Mereka adalah: Agus Istiqlal (Pesisir Barat); Dendi Ramadhona (Pesawaran); Loekman Djoyosoemarto (Lampung Tengah); Nanang Ermanto (Lampung Selatan); Raden Adipati Surya (Waykanan) dan Zaipul Boqhari (Lampung Timur). Selain itu, untuk Kota Bandarlampung ada M Yusuf Kohar, Wakil Walikota yang akan maju sebagai bakal calon walikota setempat.

“Yang mau maju di Pilkada berikutnya yaitu petahana, harus berpartisipai secara dalam. Masuk ke basis masyarakat melawan corona ini,” kata Dedi.

Apalagi, sambung dia, fenomena wabah Covid-19 ini massif secara nasional dan lokal. Ancamannya pun serius, soal kemanusiaan.

“Sehingg seluruh komponen dan elemen digerakkan untuk bersama melawan corona ini. Tapi salah satu garda terdepannya adalah kepala daerah (kada),” jelasnya.

Baca juga: Covid-19 Melanda, Akademisi Politik: Ini Momentum Sosialisasi Bacalonkada

Bagi kada yang serius dalam menanggulangi covid-19 di wilayahnya, menurut Dedi akan ada efek positif yang diterimanya dari masyarakat. Khususnya kada yang akan kembali maji Pilkada (petahana).

“Di satu sisi mereka memang punya tanggung jawab sebagai kada. Namun implikasi lainnya tentu adanya keuntungan secara politik. Karena ini menjadi salah satu paket yang tidak terpisahakan,” jelasnya.

Tidak hanya petahana, kata Dedi, para bakal calon kepala daerah lainnya pun yang ingin maju Pilkada saat ini memang banyak memainkan momentum ini (covid-19). “Selain untuk aktifitas sosial, tentunya untuk implikasi lainnya,” ujarnya.

Karena, sambung Dedi, jika pandemic covid-19 terus membesar dampaknya cukups serius. “Bisa jadi Pilkada ditunda lagi kalau dalam jangka panjang wabah ini tidak kunjung selesai,” ungkapnya.

Karenanya, semua pihak memang harus berupaya mencegah agar masyarakat terselematakan dari covid-19. Impilkasinya, mereka yang bekerja optimal akan mendapat perhatian khusus dari masyarakat.

“Bagi petahana yang bekerja maskismal memang diuntungkan disitu. Tapi bagi calon yang lain juga bisa bekerja, memanfaatkan situasi ini sehingga mereka pun akan mendapat simpati masyarakat,” paparnya.(**)

Laporan/Editor: Agung Chandra Widi






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos